Nvidia Garap Chip Kecerdasan Buatan Baru untuk Pasar China

Nvidia Garap ChipNvidia, perusahaan terkemuka dalam industri chip grafis dan kecerdasan buatan (AI), tengah mengambil langkah strategis dengan mengembangkan dua sampel chip AI baru yang khusus disiapkan untuk pasar China. CEO Nvidia, Jensen Huang, mengungkapkan bahwa langkah ini adalah respons terhadap ancaman dominasi pasarnya oleh larangan ekspor AS dan merupakan upaya untuk menjaga posisi perusahaan di tengah tantangan yang semakin kompleks.

Menurut Huang dalam wawancara setelah merilis hasil kuartalan Nvidia, kedua chip tersebut mematuhi peraturan tanpa izin, dan perusahaan menantikan tanggapan dari pelanggan mengenai inisiatif ini. Meski demikian, tidak diungkapkan secara rinci mengenai nama chip atau pelanggan yang menjadi target pasar China. Nvidia belum memberikan klarifikasi lebih lanjut terkait dengan hal ini.

Berdasarkan laporan industri chip dari SemiAnalysis pada November, Nvidia dikabarkan bersiap untuk merilis tiga chip baru untuk pasar China, yaitu H20, L20, dan L2. Chip-chip tersebut dirancang dengan fitur-fitur terkini untuk AI, meskipun sebagian daya komputasinya dikurangi untuk memenuhi peraturan ekspor AS yang baru.

Reuters melaporkan bahwa Nvidia telah mulai menerima pre-order untuk chip H20, yang merupakan chip paling kuat di antara ketiganya. Distributor mematok harga yang setara dengan produk pesaing dari Huawei. Rencananya, H20 seharusnya dirilis pada November, namun mengalami penundaan karena beberapa masalah integrasi di pihak produsen server.

Keputusan Nvidia untuk merilis chip khusus ini terkait erat dengan situasi bisnis perusahaan di China. Sejak Oktober tahun lalu, Washington memperluas langkah-langkah pengendalian ekspor yang berdampak signifikan pada pengiriman chip canggih Nvidia ke China. Huang menyatakan bahwa bisnis Nvidia di China mengalami penurunan signifikan pada kuartal terakhir karena penghentian pengiriman di pasar tersebut.

Baca Juga  Program Pencatatan Kelahiran di Medan Membantu Warga Mengurus Akta Kelahiran

Pada laporan pendapatan, Nvidia mencatat penjualan sebesar US$1,9 miliar di pasar China, termasuk Hong Kong, untuk kuartal fiskal keempat yang berakhir pada 28 Januari. Angka ini mencapai sekitar 9% dari total penjualan, turun tajam dari 22% pada kuartal sebelumnya. Huang menyebutkan bahwa bisnis Nvidia di China terus menghadapi tantangan, namun berharap dapat bersaing untuk memulihkan kinerja bisnisnya.

Sementara itu, analis industri menilai langkah Nvidia sebagai respons yang bijak dalam menghadapi ketidakpastian ekspor ke China. Meski perusahaan menghadapi penurunan dalam beberapa periode terakhir, langkah strategis ini diharapkan dapat membantu Nvidia mempertahankan posisinya di pasar global dan terus bersaing di tengah ketegangan geopolitik yang terus berlanjut. Seiring perkembangan situasi, dunia industri dan pasar chip global akan terus memantau perkembangan dari Nvidia dalam menghadapi tantangan eksternal ini.

Pengembangan chip baru, seperti H20, L20, dan L2, menjadi langkah berani untuk memenuhi aturan ekspor yang lebih ketat. Meski beberapa daya komputasi dikurangi, chip-chip tersebut masih memasukkan fitur terkini Nvidia untuk AI. Perusahaan tampak optimis, menerima pre-order untuk chip H20 dengan harga setara produk pesaing dari Huawei.

Kondisi pasar yang terus berubah dan ketidakpastian mengenai hubungan ekonomi AS-China menjadi tantangan bagi Nvidia. Meskipun demikian, langkah strategis ini mencerminkan kemauan perusahaan untuk terus bersaing dan beradaptasi dengan situasi yang dinamis. Jensen Huang menegaskan harapannya bahwa Nvidia dapat kembali bersaing dan melayani pasar yang ada setelah mengatasi kendala ekspor.

Komentar