Akram Afif, bintang Qatar dan pencetak gol terbanyak Piala Asia 2023, menjadi pahlawan negaranya dengan hat-trick yang membawa “The Maroon” meraih kemenangan 3-1 atas Yordania dan mempertahankan gelar juara.
Afif merayakan golnya dengan cara unik, mengangkat kartu bertuliskan gambar Joker dan huruf “S” di sisi lain, yang merupakan singkatan dari nama sang istri, Sarah.
“Itu untuk istri saya yang berkebangsaan Kuwait dan baru pertama kali menonton pertandingan saya di sini,” ungkap Afif dalam konferensi pers.
Meskipun mencetak hat-trick, Afif mengaku lebih bahagia dengan kemenangan timnya. “Perasaan ini tidak terlukiskan. Keberhasilan ini tidak mudah dan kami berhutang budi kepada pelatih,” kata Afif.
Afif membuka peluang untuk kembali bermain di Eropa setelah sebelumnya sempat bermain di tiga klub. “Saya ingin, tapi keputusannya tidak mudah. Tergantung pada keputusan saya, istri saya, klub, dan federasi,” jelasnya.
Pelatih Qatar, Marquez Lopez, memuji para pemainnya dan staf pelatih. “Pertandingan ini sulit dan penuh tekanan. Mungkin bukan pertandingan terbaik, tapi yang terpenting adalah kemenangan,” kata Lopez.
Lopez, yang ditunjuk 40 hari sebelum turnamen untuk menggantikan Carlos Queiroz, belum memastikan masa depannya bersama timnas. “Saat ini saya akan kembali ke klub Al Wakrah. Saya belum berbicara tentang masa depan dengan siapapun,” tuturnya.
Akram Afif menunjukkan performa gemilang di Piala Asia 2023. Hat-tricknya dan dedikasinya untuk sang istri menjadi kisah menarik di balik kesuksesan Qatar.
Akankah Afif kembali bermain di Eropa? Bagaimana masa depan Marquez Lopez bersama timnas Qatar?
Afif melanjutkan pawagangnya di panggung Asia dengan catatan hat-trick yang berkesan, namun perayaan uniknya yang ditujukan kepada sang istri menarik perhatian lebih dari sekadar gol. Sementara sang pemain haus gelar Liga Champions Eropa, pelatih Lopez bungkam tentang masa depannya.
Bukannya berjingkrak kegirangan atau berpelukan dengan rekan setim, Afif mengangkat kartu bertuliskan gambar Joker dan huruf “S” saat merayakan golnya. “Itu untuk istri saya yang berkebangsaan Kuwait dan baru pertama kali menonton pertandingan saya di sini,” ungkapnya, mengungkap sisi romantis di tengah panasnya pertandingan.
Meskipun mencetak hat-trick, Afif mengaku lebih bahagia dengan kemenangan timnya. “Perasaan ini tidak terlukiskan. Keberhasilan ini tidak mudah dan kami berhutang budi kepada pelatih,” ujarnya, menunjukkan dedikasi dan semangat tim yang menjadi kunci kemenangan.
Afif pernah mencicipi Eropa bersama Villarreal, Sporting CP, dan KAS Eupen. Kini, ia membuka peluang untuk kembali. “Saya ingin, tapi keputusannya tidak mudah. Tergantung pada keputusan saya, istri saya, klub, dan federasi,” jelasnya, mengisyaratkan pertimbangan kompleks yang harus dihadapi.
Pelatih Lopez memuji para pemainnya dan staf pelatih, namun mengakui pertandingan final “mungkin bukan pertandingan terbaik.” Tekanan dan perjuangan keras menjadi catatan tersendiri bagi kemenangan Qatar.
Ditunjuk 40 hari sebelum turnamen, Lopez bungkam tentang masa depannya. “Saat ini saya akan kembali ke klub Al Wakrah. Saya belum berbicara tentang masa depan dengan siapapun,” tuturnya, meninggalkan pertanyaan terbuka bagi kelanjutan kepemimpinannya.
Afif membuktikan dirinya sebagai bintang Asia, dan perayaan romantisnya menjadi kisah menarik dari turnamen. Akankah ia mengukir prestasi di Eropa seperti impiannya? Bagaimana nasib Lopez bersama timnas Qatar? Pertanyaan-pertanyaan ini membuat kisah kemenangan Qatar tak berhenti sampai di sini.
Komentar