Meskipun para siswa tetap melanjutkan pembelajaran melalui platform daring, Ema Sumarna menekankan bahwa dalam situasi normal, pembelajaran dilakukan secara tatap muka. Sebanyak 64 siswa terdampak oleh kebakaran tersebut, mengingat setiap kelas di SMPN 25 Bandung memiliki 32 siswa.
Untuk memulihkan fasilitas pendidikan yang terdampak, diperkirakan diperlukan dana sebesar Rp400 juta. Dana ini diusulkan akan diambil dari anggaran Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung. Ema Sumarna juga menunjukkan bahwa dalam situasi darurat, biaya tak terduga (BTT) dapat diakses untuk menangani masalah ini. “Seperti kejadian kebakaran di sekolah Gambir kemarin. Itu juga dananya murni dari Disdik. Kalaupun tidak, darurat bisa ditangani dengan biaya tidak terduga (BTT),” jelasnya.
Meskipun insiden ini menyebabkan gangguan dalam proses pembelajaran, pemerintah kota memastikan bahwa mereka akan segera mengatasi masalah ini dan memastikan agar pendidikan berjalan dengan lancar bagi siswa-siswa SMPN 25 Bandung. Proses penyelidikan terus berlanjut untuk menentukan penyebab pasti dari kebakaran tersebut. Lebih lanjut, pihak berwenang akan melakukan pemantauan ketat untuk memastikan keamanan dan kenyamanan siswa selama proses pembelajaran berlangsung secara daring.
Komentar