4 Teknik Agar Lolos Plagiasi Uji Turnitin, Gunakan Teknik Parafrase

Akademik88 views

BANDUNG – Teknik Agar Lolos Plagiasi Uji Turnitin, Pernahkah kalian mendengar tentang pengecekan karya ilmiah berbasis pada program aplikasi Turnitin? Beberapa orang tentu pernah mendengar atau malah pernah bersentuhan dengan Turnitin selama menjalani perkuliahan di universitas tertentu yang menggunakan program ini sebagai penguji keaslian karya ilmiah secara otomatis. Ya, Turnitin memang erat hubungannya dengan penulisan karya ilmiah dan plagiasi, namun apa sih sebenarnya Turnitin itu? Mari kita simak lewat ulasan singkat berikut.

Pengertian Turnitin

Menurut laman resmi perpustakaan Monash University Australia dijelaskan bahwa Turnitin adalah perangkat lunak pencocokan teks yang memeriksa karya tulis terhadap teks elektronik dari internet. Teks elektronik ini berisi artikel jurnal, buku, dan tugas-tugas sebelumnya yang diserahkan oleh pengajar atau universitas ke dalam Turnitin. Turnitin sendiri disediakan oleh perusahaan eksternal yang lantas menjual lisensinya pada universitas-universitas untuk menggunakannya secara internal.

Fungsi Turnitin

Menurut laman blog dari Queen Mary University of London disebutkan bahwa Turnitin secara umum berfungsi sebagai sebuah sistem plagiarisme berbasis situs jejaring (web) yang digunakan oleh berbagai universitas. Adapun 4 fungsi utama Turnitin adalah sebagai berikut:

  • Bertindak untuk mencegah plagiarisme dalam penulisan karya ilmiah/tulis
  • Memberikan laporan yang dapat membantu mengidentifikasi terjadinya plagiarisme
  • Memberikan mahasiswa atau peneliti beberapa identifikasi terkait plagiarisme dan poin-poin tulisan yang perlu diperbaiki agar tidak memungkinkan adanya plagiarisme
  • Meningkatkan kualitas karya tulis, karya ilmiah, atau tulisan akademis dalam suatu ekosistem pendidikan tinggi

4 Teknik Agar Lolos Plagiasi Uji Turnitin

1. Lampirkan sumber

Tentu saja, dalam penulisan karya tulis dan ilmiah seorang penulis atau peneliti wajib mencantumkan atau melampirkan sumber referensi mereka secara lengkap tanpa terkecuali. Jika seseorang telah secara tepat dan teliti menulis referensi ini bisa dipastikan bahwa karya tulisnya akan lolos uji Turnitin.

Baca Juga  Kebakaran Melanda SMPN 25 Bandung: KBM Dilangsungkan Secara Daring

Plagiarisme yang umum terjadi adalah kealpaan seseorang dalam menulis atau melampirkan sumber. Hal ini dapat dicegah dengan membuat catatan kaki untuk tiap frasa atau kalimat yang didapat dari sumber referensi eksternal. Catatan-catatan kaki ini akan menjadi penanda bagian-bagian mana dari karya tulis yang diambil dari sumber eksternal dan nantinya perlu dicantumkan secara khusus pada daftar pustaka.

2. Jangan Menjiplak

Fingers note report journalist filling
Source : Freepik

Menjiplak adalah mencuri karangan orang lain dan mengakuinya sebagai karangan sendiri atau tindakan mengutip karangan orang lain tanpa seizin penulis aslinya. Bisa dipastikan, tulisan atau karya ilmiah yang penuh dengan kalimat jiplakan tidak akan lolos uji Turnitin.

Oleh karena itu usahakan untuk mencoba memahami sumber dan referensi untuk kemudian ditulis ulang secara kreatif untuk mendukung temuan atau hipotesis karya ilmiah yang hendak ditulis. Turnitin adalah perangkat lunak atau sistem yang amat menghargai kreativitas, sehingga jika seseorang menulis sama persis dengan sumber referensinya sudah dipastikan tulisannya tidak akan lolos uji Turnitin

3. Hindari pemakaian dokumen legal

Untuk beberapa kasus, penggunaan dokumen legal atau ketetapan hukum seperti undang-undang, keputusan presiden, peraturan pemerintah, dan sebagainya dapat membuat suatu karya tulis atau ilmiah tidak lolos uji Turnitin. Apa pasal? Tentu saja karena memang menurut aturan pengutipan dokumen legal tersebut tidak dapat diubah redaksinya.
Penulisan dokumen legal amat baku sehingga kata-kata yang ditulis di dalamnya tidak dapat disalin dengan pengubahan, bahkan saat kata yang dipakai dalam suatu undang-undang tersebut tidak baku sekalipun. Hal ini membuat Turnitin akan membahasakan sebuah kutipan dari dokumen legal sebagai penjiplakan.
Penulis atau peneliti yang memakai acuan dokumen legal dapat memberi pengecualian untuk hal ini jika sumber tersebut amat penting. Di samping itu, penulis juga bisa membahasakan peraturan dari dokumen legal dalam suatu Parafrasa kalimat dengan tanpa mengurangi maknanya.

Baca Juga  Berikut Jadwal Seleksi UM-Mandiri (Ujian Mandiri) Tahun Akademik 2022/2023

4. Menggunakan teknik parafrasa

Cara paling mudah untuk membuat suatu karya tulis atau karya ilmiah lolos dari uji Turnitin adalah perbanyak Parafrasa dalam penulisan kalimat. Penulisan dari sumber referensi menggunakan teknik Parafrasa merupakan sifat unik dari setiap penulis sehingga tidak ada penjiplakan sama persis dengan apa yang tertulis dalam sumber referensi yang diacu.

a). Apa itu parafrasa?

Menurut Cambridge Dictionary, parafrasa diartikan sebagai tindakan untuk mengulang sesuatu yang ditulis atau diucapkan menggunakan kata-kata yang berbeda. Hal ini seringkali digunakan dalam bentuk yang lebih sederhana dan lebih pendek yang membuat makna aslinya lebih jelas.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, parafrasa adalah bentuk baku dari “parafrase” yang berarti pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi tuturan yang lain tanpa mengubah pengertian. Dalam ranah penulisan, parafrasa diartikan sebagai penguraian kembali suatu teks (karangan) dalam bentuk (susunan kata-kata) yang lain dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi.

b). Cara melakukan parafrasa

Secara umum, parafrasa amat dibutuhkan agar suatu karya ilmiah atau karya tulis yang dibuat dapat lolos uji Turnitin. Melalui parafrasa ini sebuah kalimat yang dikutip dari sumber lain tak akan nampak sama persis dengan bentuk atau susunan aslinya dalam suatu referensi. Adapun cara melakukan parafrasa dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut:

  • Membaca teks rujukan atau referensi dan memahami ide pokoknya beserta maksud atau makna teks tersebut
  • Mencari ide pokok dari suatu teks rujukan dan padanannya
  • Menentukan ide pokok padanan untuk ditulis dalam kalimat
  • Mengembangkan ide pokok menggunakan pembahasaan baru
  • Buat susunan kalimat penjelas dengan kreativitas sendiri
  • Mencantumkan sumber rujukan atau referensi lewat (nama penulis, tahun:halaman), catatan kaki, dan daftar pustaka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *