Mahfud MD Ungkap Tragedi Kanjuruhan dari Rekaman CCTV, Sangat Mengerihkan

Berita, Olahraga74 views

BANDUNG – Menko Polhukam sekaligus Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Mahfud MD, mengungkap kengerian Tragedi Kanjuruhan. Lebih mengerikan terlihat di CCTV dibanding di sosial media!

Bertempat di Istana Negara, Jumat (14/10/2022) siang WIB, TGIPF menyerahkan hasil rekomendasi hasil temuan investigasi Tragedi Kanjuruhan kepada presiden Jokowi.

Hasil rekaman 32 CCTV di Stadion Kanjuruhan selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada 1 Oktober kemarin. Diketahui, 132 korban jiwa meninggal dunia pada Tragedi Kanjuruhan tersebut.

“Fakta yang kami temukan, korban yang jatuh itu proses jatuhnya korban itu jauh lebih mengerikan dari yang beredar di TV dan medsos, karena kami merekonstruksi dari 32 CCTV yang dimiliki oleh aparat,” kata Mahfud dalam jumpa pers yang disiarkan YouTube Setpres, Jumat (14/10/2022).

“Jadi itu lebih mengerikan dari sekadar semprot mati, semprot mati gitu. Ada yang gandengan untuk bisa keluar bersama, satu bisa keluar, yang satu tertinggal, yang di luar balik lagi untuk menolong temannya terinjak-injak mati,” sambungnya.

“Ada juga yang memberi bantuan pernapasan, itu karena satunya sudah tidak bisa bernapas, kena semprot juga mati, itu ada di situ, lebih mengerikan daripada yang beredar karena ini CCTV,” tambahnya.

Dalam video-video yang beredar di sosial media, terlihat para Aremania saling berhimpit demi keluar dari Stadion Kanjuruhan. Sebab di tribune, ‘kabut’ gas air mata begitu tebal.

Belum lagi, ada beberapa video beberapa Aremania yang menjebol tembok demi bisa keluar. Alhasil, kepanikan tak terhindari yang berujung banyaknya korban berjatuhan.

“Nah kemudian, yang mati, cacat, serta sekarang kritis, itu terjadi desak-desakan setelah ada gas air mata yang disemprotkan. Adapun peringkat keberbahayaan atau racun pada gas itu sekarang sedang diperiksa BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional). Tetapi, apapun hasil BRIN itu tidak bisa menyoreng kesimpulan kematian masal itu terutama disebabkan gas air mata,” tegas Mahfud MD.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *