Biografi Imam Hambali

Nama lengkap Imam Ahmad Hambali adalah Abu Abdullah Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal Al-Syaibani, beliau dilahirkan di Baghdad pada bulan Rabiul Awal tahun 164 H/780 M.[1]

Imam Hambali dibesarkan dalam keadaan yatim oleh ibunya, karena ayahnya meninggal ketika beliau masih bayi, sejak kecil beliau telah menunjukan sifat dan  pribadi  yang mulia  sehingga menarik simpati banyak orang dan sejak kecil itu pula beliau telah menunjukan minat yang besar kepada ilmu pengetahuan, beliau memulai dengan belajar menghafal Al-Qur’an kemudian belajar bahasa Arab, Hadits, sejarah Nabi dan sejarah para sahabat dan para tabi’in.

Untuk memperdalam ilmu, beliau pergi ke Basrah untuk beberapa  kali  di  sanalah  beliau  bertemu  dengan  Imam  Syafi’i beliau juga menuntut ilmu ke Yaman dan Mesir diantaranya guru beliau adalah Yusuf Al-Hasan bin Zaid, Husyaim, Umair, Ibn Humam dan Ibn Abbas. Imam Ahmad bin Hambal banyak mempelajari dan meriwayatkan hadits dan beliau juga tidak mengambil hadits kecuali hadits-hadits yang sudah jelas shaihnya. Oleh karena itu akhirnya beliau berhasil mengarang kitab hadits yang terkenal  dengan  kita  Musnad  Ahmad  Hambali  dan beliau mulai mengajar berusia 40 tahun.

Pada masa pemerintahan Al-Muktasim-Khalifah Abbasiyah beliau sempat di penjara, karena sependapat dengan opini yang mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah makhluk dan pada masa Khalifah Al-Mutawakkil beliau di bebaskan.

Imam Hambali wafat di Baghdad pada usia 77 tahun atau tepatnya pada tahun 241 H/855 M. Pada masa pemerintahan Khalifah    Al-Wathiq,    sepeninggal    beliau    mazhab    Hambali berkembang luas dan menjadi salah satu mazhab yang memiliki banyak penganut.

Baca Juga  Pentingnya Pendidikan Karakter: Suara dari Mimika, Papua Tengah

Komentar